Senin, 18 Maret 2013

BACA


Baca ini, dan anggaplah aku sedang berbicara di sampingmu.

Banyak hal yang kulihat, yang sebelumnya belum terlihat dan kau menunjukannya padaku. Cinta dengan sepaket luka dan ketakutan misalnya. Aku ingat, dulu aku sering mengeluhkan jarak meski saat itu kau masih terlihat jelas di depan mataku. Meski kadang aku harus menyempitkan pupil mataku sampai bisa melihatmu hingga tak lagi samar.Aku mengerti, hampir seluruh keadaan berubah. Tak hanya jarak, tapi hati. Begini, sejak malam saat kata perpisahan benar menjadi akhir, aku belajar dewasa tentang kita. Jangan berusaha meyakinkanku tentang hal yang kau sendiri tidak tau. Karena itu hanya akan seperti menerawang bintang di siang hari.Kalimat darimu yg terakhir kubaca 2 hari yang lalu tak ubahnya ucapan selamat tinggal. Maka setiap ada direlakan selalu ada merelakan. Aku tidak melepas, catat itu. Aku mengawasimu dari jauh, selalu. Aku anggap ini seperti permainan petak umpet, mungkin sedikit berbeda. Karena kali ini, aku tutup mata dan aku yang akan bersembunyi. Kau takkan menemukanku, aku takkan melihatmu. Bersamanya…
22:47, Mg 17/03/2013
Hime Saqueena

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog. Copyrights 2011.