Kamis, 28 Februari 2013

Sebuah pertanyaan Absurd


Ini terjadi antara aku dan teman kelasku yang sedang dirundung pilu. Apalagi kalau bukan karena laki-laki. Apa yang dirasakannya mungkin sudah berlebihan, klau saja tak begitu tak mungkin percakapan ini sampai terjadi. Bacalah sedikit, mungkin kau juga akan memikirkanya setelah ini. Sama seperti aku, yang berpikir keras menemukan jawabannya.

EA : Semua laki-laki itu sama saja ya, dil?
DZ : Jelas, kalau mereka tidak sama, bukan laki-laki namanya. Waria mungkin?
EA : Bukan itu maksudku, sifat mereka sama saja. Hanya awalnya yang terlihat bebrbeda.
DZ : mau diapakan lagi, banyak yang bilang mereka punya 99 akal dan 1 nafsu. Wajar saja mereka begitu. Tak ada yang pernah bilang laki-laki punya 99 sifat Allah kan?
EA : hahaha,, iya juga sih.. Dil, seandainya hubungan sesama jenis di halalkan, mungkin aku lebih memilih berpasangan dengan sesama jenis..


Sejenak aku diam, berpikir aku dibuatnya. Ada benarnya, kalau hubungan sesama jenis boleh, mungkin akan terlihat begitu simple. Tapi aku berpikir lagi, berusaha menemukan jawaban yang cukup mengena. Jujur saja, aku seketika menolak stetment temanku tadi. (di awal tadi, aku hanya memikirkannya, bukan setuju). Hingga aku dapat jawabanku.

DZ : eh, coba deh pikir. Kenapa Tuhan menciptakan Laki-laki dan perempuan? Simple nya kalau Tuhan mengizinkan sesama jenis, kenapa Tuhan harus ribet-ribet menciptakan lawan jenis?

Bel masuk bunyi. Percakapan terhenti tapi tidak pikiranku. Presepsiku, Tuhan itu pencipta yang simple. Yang baik masuk surga, yang jahat masuk neraka. Habis perkara. Sama seperti menciptakan perempuan dan laki-laki, ada memang untuk bersama di antara yang lainnya. luka dihati karena satu laki-laki bagiku adalah sebuah sinyal. Dia tidak pantas ada di sampingmu! Coba kamu pikir, kenapa Tuhan menciptakan banyak laki-laki di dunia, bukan Cuma satu? Karena Tuhan itu adil, memberimu pilihan untuk hidupmu sendiri. Meskipun karena terlalu adil, Tuhan membiarkan kamu mencicipi resiko di setiap pilihanmu. Tuhan Pencipta yang simple, kan? Kalian setuju denganku?
Sebelum aku akhiri, mungkin ada yang perlu digaris bawahi disini. Tuhan itu suka dengan manusia pemaaf, iya kan? Jadi begini, di sakiti sekali, mungkin dia khilaf. Kau mungkin bisa memaafkannya. Disakiti kedua kali, aaahh, kau mungkin cukup bodoh dan terlalu cinta jika memaafkannya. Disakiti untuk yang ketiga kali, ini benar-benar keterlaluan, kan? Percayalah, kali ini bukan kamu yang bodoh, TAPI DIA! Dia bodoh menyia-nyiakan perempuan pemaaf sepertimu yang mungkin hanya sekali ini dia temui. Tinggalkan saja jika sudah seperti ini. Tuhan tidak menciptakan satu lak-laki di dunia ini, tapi Tuhan pasti hanya menciptakan satu laki-laki untuk lmenjadi laki-laki terakhirmu.

NB: terima kasih untuk pertanyaanya kawan, kamu membuat aku berpikir kembali dan menemukan bahwa luka itu penting. Untuk tau siapa yang ada di sampingku sekarang.


2 komentar:

yunitarsih mengatakan...

setuju banget sama persepsinya dil!
kayaknya sometime kita harus bilang
'thank you for the broken-hearted' :D

Unknown mengatakan...

yupss,, thank you for the broken hurt.. mereka buat kita tau, siapa yang ada di samping kita..:D

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog. Copyrights 2011.